Objek dan Doushi

Banyak yang menyatakan bahwa pola kalimat verbal dalam bahasa Jepang adalah S+O+V (Subjek + Objek +Verb / Kata kerja). Sayangnya, itu kurang tepat walaupun tidak salah juga. Pola kalimat tersebut digunakan untuk "memanjakan" orang yang belajar bahasa Jepang dengan pola kalimat yang umum digunakan dalam bahasa lain. Kalimat dalam bahasa Jepang bisa dibuat hanya dengan kata kerja. Objek bisa disertakan saat diperlukan. Dalam bahasa Jepang, subjek tidak perlu disebutkan jika orang yang dibicarakan sudah jelas.

Contoh :

  1. Taberu => 食べる。
    Arti : (Aku) makan.
  2. Tabemasu => 食べます。
    Arti : (Aku) makan. (lebih sopan dibangingkan jika menggunakan taberu)
  3. Gohan o taberu => ご飯を食べる。
    Arti : (Aku) makan nasi.
Tidak ada subjek dalam ucapan tersebut. Subjek disesuaikan dengan konteks. Untuk kalimat berita, jika subjek tidak disebutkan dalam kalimat, subjeknya secara umum akan dianggap sebagai orang pertama tunggal atau "saya". Untuk memperjelas subjek kita bisa menggunakan partikel wa yang ditulis dengan huruf ha (は).

Pada kenyataannya, pola kalimat dalam bahasa Jepang bisa dibolak balik karena kegunaan tiap kata ditentukan oleh partikel yang mengikutinya selama kata kerja masih berada di ujung kalimat.

  1. 私は公園でご飯を食べた。 => watashitachi wa kouen de gohan o tabeta. 
  2. 公園で私はご飯を食べた。 => kouen de, watashitachi wa gohan o tabeta
  3. 私はご飯を公園で食べた。 => watashitachi wa gohan o kouen de tabeta. 

Arti dari semua kalimat di atas : Kami makan nasi di taman.

Doushi

Kata kerja dalam bahasa Jepang disebut doushi. Bentuk kamusnya disebut dengan jisho-kei (辞書形) Kata kerja ada tiga kelompok yaitu :

  1. Ichidan doushi(一段動詞) => kata kerja yang bentuk kamusnya berakhiran -iru dan-eru yang "akar kata kerjanya" dibuat dengan membuang akhiran ru. Contoh : 食べる(taberu), 捨てる(Suteru), みる(Miru).
    Tidak semua kata kerja yang berakhiran -eru dan -iru merupakan ichidan doushi. Sebagian kata kerja berakhiran -eru dan -iru adalah godan doushi.
  2. Godan doushi(五段動詞) => kata kerja selain Fukishoku doushi dan ichidan doushi. Kata kerja bentuk kamus godan doushi berakhiran tsu-ku-bu-gu-ru-mu-su-nu-u. Contoh : 分かる(Wakaru), 読む(yomu) , 書く(kaku), dll.
  3. Fukisoku doushi(不規則動詞) / bentuk tidak beraturan => Fukisoku doushi hanya ada dua yaitu suru(する) dan kuru(くる). Kata kerja suru / melakukan dan kuru / datang sering digunakan bersama dengan kata benda atau kata serapan untuk membentuk kata kerja baru, contohnya : benkyou suru (belajar), shiai suru (bertanding), setsumei suru (menjelaskan), tsuitekuru (ikut), dll.

Partikel wa (は)

Partikel wa secara umum sering digunakan untuk menunjukkan subjek. Tapi, perlu diingat bahwa partikel wa bukan dikhususkan hanya untuk menunjukkan subjek. Kegunaan sebenarnya dari partikel wa adalah untuk menggunakan topik yang akan digunakan berulang−ulang.


Contoh :
  1. 貴方を食べる => Anata wa taberu.
    Arti : Kamu makan.
  2. 貴方はご飯を食べる => Anata wa gohan o taberu.
    Arti : Kamu makan nasi.
  3. 今日は雨が降る => Kyou wa ame ga furu.
    Arti : Hari ini hujan

Semua kata kerja bentuk kamus diakhiri dengan huruf vokal -u. Kata kerja bentuk kamus bisa digunakan untuk menyatakan apa yang terjadi sekarang atau sesuatu yang terjadi di masa yang akan datang.

Tadoushi(Kata Kerja Transitif / 他動詞) VS Jidoushi ( Kata kerja intransitif / 自動詞)

Kita sudah belajar bahwa pola umum kalimat terdiri dari subjek, objek dan diakhiri kata kerja. Tapi, tidak semua kata kerja harus disertai objek.

Berdasarkan ada atau tidak objeknya kata kerja bisa dibagi menjadi 2 yaitu :

  1. Kata kerja transitif (他動詞): kata kerja yang memerlukan objek.
  2. Kata kerja intransitif(自動詞): kata kerja yang tidak memerlukan objek.

Untuk menyambung kata kerja intransitif dengan subjeknya kita bisa menggunakan "partikel ga(が)". Contohnya :

  1. 財布が落ちる=> Saifu ga ochiru.
    Arti : D
    ompet(nya) terjatuh. Bisa juga diartikan "yang terjatuh adalah dompet".
  2. 窓が開く=> Mado ga aku.
    Arti : Pintu(nya) terbuka. Bisa diartikan "yang terbuka adalah pintunya".

Berbeda dengan kata kerja intransitif, objek dari kata kerja transitif dalam bahasa Jepang ditandai dengan partikel o (を). Objek diletakkan sebelum kata kerja jika tidak ada kata lain sebelum kata kerja. Saat kata kerja transitif tidak diikuti objek, objeknya bisa apapun atau siapapun. Tapi, supaya jelas, subjek kata kerja transitif harus ditulis bersama dengan objek.

Berikut ini contoh penulisan kata kerja yang memerlukan objek :

  1. Suika o tabe-ru => スイカを食べる
    Arti : makan Semangka.
  2. Suika o tabe-nakatta => スイカを田部中ッ食べなかった
    Arti : (telah) tidak makan nasi.
  3. Suika o tabe-you => スイカを食べよう
    Arti : akan makan nasi / ayo makan nasi.
  4. Suika o tabe-nai => スイカを食べない。
    Arti : tidak makan nasi.

Sama seperti huruf ha (は) yang dibaca wa saat digunakan sebagai partikel, huruf wo(を) dibaca "o" cuma saat digunakan sebagai partikel. Selain sebagai partikel, saat digunakan dalam sebuah kata, huruf ha dan huruf wo tetap dibaca seperti bunyi aslinya. Misalnya : hataraku(はたらく), Haru(はる), wokototen (をことてん), dll.

Partikel o(を) tidak hanya digunakan untuk "objek langsung / direct object" dari kata kerja transitif, tapi juga "objek tak langsung / indirect object" yang terletak setelah kata kerja intransitif. Contoh :

  1. 町を歩く。 => Machi o aruku.
    Arti : (Aku) berjalan (melewati kota).
  2. 高速道路を走る。=> Kousokudouro o hashiru.
    Arti : Berlari (melalui) jalan raya.
  3. 空を飛びる。 => Terbang di langit.

Dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris kita memerlukan kata kerja through, melalui, melewati, dll; untuk menghubungkan kata kerja intransitif dengan "objek tak langsung". Tapi, dalam bahasa Jepang ada beberapa pengecualian. Kata kerja intransitif yang melibatkan "gerakan dan tujuan" (seperti berjalan, berlari, keluar, berangkat, dll;) bisa dihubungkan dengan "tempat yang dilalui" menggunakan partikel o (を). Tapi, ini adalah pengecualian. Untuk kata kerja intransitif lainnya, umumnya hanya bisa menggunakan partikel ga (が) dan bukan partikel o(を).

Oh, iya. Partikel ga juga bisa digunakan bersama dengan partikel o dan partikel wa dalam kalimat dengan kata kerja transitif. Selain itu, kata kerja transitif dalam bahasa Indonesia dan Inggris, ada yang mau tidak mau harus disesuaikan karena berubah menjadi kata kerja intransitif dengan sedikit perubahan arti saat diartikan ke dalam bahasa Jepang. Contoh :

  1. Watashi ga miruku o nomu. => 私がミルクを飲む。
    Arti : saya adalah yang meminum susu.
  2. Watashi ni wa kuruma ga aru => 私には車がある。
    Arti (Literal) : Padaku, yang ada adalah mobil. (= Aku punya mobil).
  3. Boku wa o-kane ga iru => 僕はお金がいる。
    Arti (Literal) : Bagiku, yang aku butuhkan adalah uang.
  4. Anto-san wa eigo ga wakaru. => アントンさんは英語が分かる。
    Arti (Literal) => (Bagi) Pak Anto, Bahasa Indonesia adalah yang dia paham.

Dalam bahasa Indonesia, karena kebiasaan yang sudah terlanjur, sebenarnya ada sedikit pengecualian untuk kata kerja intransitif. Tapi, karena yang kita bahas adalah bahasa Jepang, pembahasan tentang kata kerja transitif dan intransitif cukup sampai di sini.

Keizoku-doushi(継続動詞) VS Shunkan-doushi(瞬間動詞)

Pembagian kata kerja yang lain adalah Keizoku-doushi(継続動詞) dan Shunkan-doushi (瞬間動詞). Keizoku-doushi adalah kata kerja yang menunjukkan tindakan yang bisa dilakukan dalam waktu lama atau berkelanjutan. Sedangkan shunkan doushi adalah kata kerja yang hanya terjadi sesaat. keizoku doushi disebut juga dousa doushi(動作動詞) atau kata kerja pergerakan. Sedangkan shunkan doushi disebut juga henka doushi (変化動詞) atau kata kerja perubahan.

Selain itu, ada juga kata kerja khusus yang tidak menyatakan perubahan maupun pergerakan. Kata kerja ini digunakan untuk menyataan keadaan atau keberadaan. Kata kerja ini disebut dengan Joutai doushi(状態動詞). Contoh kata kerja ini yaitu aru dan iru.

  • Keizoku-doushi(継続動詞) : Hashiru (Berlari), aruku (Berjalan), taberu makan, nomu (minum).
  • Shunkan-doushi(瞬間動詞) : Shinu(mati), Ochiru(jatuh), kekkon suru (menikah), wareru (pecah), dll.

Contoh kata kerja transitif :

  1. 開ける => Akeru : membuka
  2. 閉めれう => Shimeru : menutup
  3. 落とす => Otosu : Menjatuhkan
  4. 出す => Dasu : Mengeluarkan
  5. 入れる => Ireru : Memasukkan
  6. 消す => Kesu : menghapus

Contoh kata kerja intransitif :

  1. 開く => Aku : Terbuka
  2. 閉まる => Shimaru : Tertutup
  3. 落ちる => Ochiru : Terjatuh
  4. 出る => Deru : Keluar
  5. 入る => Hairu : Masuk
  6. 消える => Kieru : terhapus

Kosakata

Fukisoku Doushi

  1. する => suru => melakukan
  2. 来る => kuru => datang

Ichidan doushi N5

  • 浴びる => abiru => mandi
  • 開ける => akeru => membuka
  • あげる => ageru => memberi
  • 出来る => dekiru => bisa
  • 出る => deru => keluar
  • 晴れる => hareru => menjadi cerah
  • いる => iru => ada
  • 入れる => ireru => memasukan
  • 掛ける => kakeru => menggantung
  • 借りる => kariru => meminjam
  • 消える => kieru => hilang / lenyap
  • 着る => kiru => mengenakan
  • 答える => kotaeru => menjawab
  • 見せる => miseru => memperlihatkan
  • 見る => miru => melihat
  • 並べる => naraberu => menyusun
  • 寝る => neru => tidur
  • 起きる => okiru => bangun / terjadi
  • 覚える => oboeru => mengingat
  • 降りる => oriru => turun
  • 閉める => shimeru => menutup
  • 食べる => taberu => makan
  • 疲れる => tsukareru => lelah
  • 点ける => tsukeru => menyalakan
  • 勤める => tsutomeru => bekerja (untuk seseorang)
  • 生まれる => umareru => lahir

Godan doushi N5

  1. 会う => au => bertemu
  2. 開く => aku => terbuka
  3. 遊ぶ => asobu => bermain
  4. 洗う => arau => mencuci
  5. ある => aru => ada
  6. 歩く => aruku => berjalan
  7. 違う => chigau => berbeda
  8. 出す => dasu => mengeluarkan
  9. 吹く => fuku => meniup / bertiup
  10. 降る => furu => mengendap / jatuh (air hujan)
  11. 履く => haku => memakai (sepatu)
  12. 入る => hairu => masuk
  13. 始まる => hajimaru => mulai
  14. 話す => hanasu => berbicara
  15. 張る => haru => menempelkan
  16. 走る => hashiru => berlari
  17. 働く => hataraku => bekerja
  18. 引く => hiku => menarik
  19. 弾く => hiku => memainkan (gitar)
  20. 要る => iru => membutuhkan
  21. 言う => iu => berkata
  22. 行く => iku => pergi
  23. 切る => kiru => memotong
  24. 買う => kau => membeli
  25. 帰る => kaeru => pulang / kembali
  26. 返す => kaesu => mengembalikan
  27. かかる => kakaru => membutuhkan (waktu/biaya)
  28. 書く => kaku => menulis
  29. 貸す => kasu => meminjamkan
  30. 被る => kaburu => memakaikan (ke kepala)
  31. 聞く => kiku => mendengar / bertanya
  32. 消す => kesu => menghapus
  33. 困る=> komaru => bermasalah
  34. 曲がる => magaru => berbelok / bengkok
  35. 待つ => matsu => menunggu
  36. 磨く => migaku => menggosok
  37. 持つ => motsu => menggengam / membawa
  38. 鳴く => naku => berbunyi
  39. 泣く => naku => menangis
  40. 並ぶ => narabu => berbaris
  41. なる => naru => menjadi
  42. 脱ぐ => nugu => menanggalkan
  43. 登る => noboru => mendaki
  44. 飲む => nomu => minum
  45. 乗る => noru => naik (kendaraan)
  46. 置く => oku => meletakan
  47. 送る => okuru => mengirim
  48. 押す => osu => menekan
  49. 終わる => owaru => berakhir
  50. 泳ぐ => oyogu => berenang
  51. 咲く => saku => mekar
  52. 差す => sasu => menunjuk / membuka payung
  53. 死ぬ => shinu => mati
  54. 閉まる => shimaru => tertutup
  55. 知る => shiru => tahu
  56. 吸う => suu => mengisap
  57. 住む => sumu => bertempat tinggal
  58. 座る => suwaru => duduk
  59. 立つ => tatsu => berdiri
  60. 頼む => tanomu     => memohon
  61. 使う => tsukau => menggunakan
  62. 着く => tsuku => tiba
  63. 飛ぶ => tobu => terbang
  64. 止まる => tomaru => berhenti
  65. 取る => toru => mengambil
  66. 撮る => toru => mengambil photo / memotret
  67. 作る => tsukuru => membuat
  68. 歌う => utau => bernyanyi
  69. 売る => uru => menjual
  70. 休む => yasumu => beristirahat
  71. やる => yaru => melakukan
  72. 呼ぶ => yobu => memanggil
  73. 読む => yomu => membaca
  74. 分かる => wakaru => mengerti
  75. 渡す => watasu => menyerahkan
  76. 渡る => wataru => menyebrang 

Kalau ada yang salah, Gomen nasai.
Notes : Gomen artinya maaf. Gomen digunakan dalam bahasa percakapan informal. Bahasa formal untuk maaf adalah sumimasen.

Berikutnya
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »