Tamaranai artinya "tak tertahankan" atau "tak tertolong". Tamaranai bisa diletakkan setelah Kata sifat untuk menyatakan tindakan atau perasaan yang seolah-olah benar-benar tidak bisa ditahan.
Contoh :
- Kyou wa atsukute tamaranai. => 今日は暑くてたまらない。
Arti : hari ini panas (dan itu rasanya tak tertahankan). - Sugaku ga kirai de tamaranai. => 数学が嫌いでたまらない。
Arti : Aku benci matematika (dan itu rasanya tak tertahankan). - Zannen de tamaranai => あなたの家に行けなかった。残念でたまらない。
Arti : sangat mengecewakan (dan itu rasanya tak tertahankan).
Perhatikan contoh di atas!
Atsukute merupakan bentuk -te dari atsui. Sebelum dihubungkan dengan tamaranai, kata sifat -i perlu diubah ke dalam bentuk -te dari kata sifat tersebut.
Dua contoh selanjutnya menggunakan kata sifat -na sehingga tidak perlu perubahan kata kerja. Berbeda dengan kata sifat -i yang perlu diubah menjadi bentuk -te, kata sifat -na tidak diubah. Tapi, kata sifat tersebut perlu disambung dengan tamaranai menggunakan de (yang merupakan bentuk kopula dari -te).
Bentuk Waktu & Konjugasi
Karena tamaranai termasuk kata sifat -i, maka perubahan atau konjugasinya sama dengan kata sifat -i lainnya. Untuk menyatakan tindakan atau deskripsi pada waktu yang berbeda, ubah saja tamaranai sesuai bentuk waktu yang diinginkan.
- Kinou wa atsukute tamaranakatta => 昨日は暑くてたまらなかった。
Arti : Kemarin panasnya tak tertahankan.
Tamaranai juga bisa diletakkan setelah kata kerja bentuk -tai desu dengan mengubah akhiran -tai menjadi -takute dan meletakkan tamaranai setelahnya. Misalnya :
- Kohii o nomitakute tamaranai => コヒーを飲みたくてたまらない。
Arti : Ingin minum kopi (dan perasaan ingin itu tidak tertahankan). - Hanbaagaa o tabetakute tamaranai => ハンバーガーを食べたくてたまらない。
Arti : Saya ingin makan hamburger (dan perasaan ingin itu tidak tertahankan).