Kali ini, saya akan membahas tentang fukisoku doushi. Sebelumnya, saya hanya akan mengingatkan bahwa kata kerja dalam bahasa Jepang disebut dengan doushi. Dalam bahasa Jepang, ada 3 jenis kata kerja. Beberapa kata kerja tersebut, yaitu :
- Kata kerja ke-1 : Godan Doushi. Kebanyakan kata kerja dalam bahasa Jepang termasuk kelompok ini.
- Kata kerja ke-2 : Ichidan Doushi. Beberapa kata kerja berakhiran eru & iru termasuk kata kerja ini.
- Kata kerja ke-3 : Fukisoku Doushi, atau bisa disebut sebagai kata kerja tidak beraturan.
Ichidan doushi dan godan doushi punya aturan dalam perubahan kata kerja dan penambahan konjugasinya. Sebaliknya, fukisoku doushi cenderung tidak beraturan. Untungnya, hanya ada 2 kata kerja yang termasuk fukisoku doushi. Dua kata kerja tersebut yaitu :
- Suru = Melakukan
- Kuru = Datang
Karena hanya ada 2 kata, maka kita cukup menghafalnya tanpa perlu memusingkan aturan-aturan terkait dengan kata kerja tersebut. Walaupun hanya ada 2 kata kerja, suru dan kuru cukup sering digunakan. Selain itu, ada beberapa kata kerja yang bisa dibentuk dengan suru, misalnya.
- Benkyou suru => Belajar
- Shikari suru => Bertahan
- Ai suru => mencintai
- Kekkon suru => menikah
- Renshuu suru => berlatih
- dll.
Bentuk -Masu
Bentuk -masu untuk suru dan kuru relatif bisa dibilang beraturan. Walaupun begitu, kedua kata kerja tersebut sebenarnya termasuk fukisoku doushi yang tidak punya pola khusus untuk penambahan konjugasi lainnya.Kita bisa mengubah suru dan kuru menjadi akar kata kerjanya sebelum menambahkan -masu, mashita, mashou, masen, & masen deshita. Daftar perubahan kata kerja fukisoku doushi untuk bentuk -masu bisa dilihat di bawah ini.
Konjugasi | Suru | Kuru |
---|---|---|
Akar kata kerja -masu | Shi | Ki |
masu | Shi-masu | Ki-masu |
mashita | Shi-mashita | Ki-mashita |
mashou | Shi-mashou | Ki-mashou |
masen | Shi-masen | Ki-masen |
masen deshita | Shi-mashen deshita | Ki-masen deshita |
-tai | Shi-tai | Ki-tai |
Untuk bentuk lain, perubahannya relatif tidak beraturan. Perubahan-perubahan tersebut bisa kalian lihat di bawah ini.
Konjugasi | Suru | Kuru |
---|---|---|
-you | Shiyou | Kiyou |
-ta | Shita | Kita |
-te | Shite | Kite |
kondisional | Shitara | Kitara |
Provisional | Sureba | Kereba |
kausatif | Saseru | Kosaseru |
pasif | Shirareru | Korareru |
perintah / imperatif | Shiro | Koi |
negatif (non-lampau, biasa / kasual) | Shinai | Konai |
Bentuk -Nai dan -Tai
Khusus untuk kata kerja yang diakhiri dengan bentuk -nai, perubahannya mirip dengan kata sifat. Kita perlu membuang i-nya sebelum mengubahnya. Bedanya dengan kata sifat, -nai tidak ada bentuk negatifnya karena nai sendiri digunakan untuk menandai kata kerja negati.- -Nai => -Naku > -Nakatta => -Nakute
Jika kita terapkan untuk kata kerja suru dan kuru, jadinya akan seperti di bawah ini.
- Shinai => Shinaku > Shinakatta => Shinakute
- Konai => Konaku > Konakatta => Konakute
Bentuk -Tai
Kita bisa mengubah kuru dan suru menjadi kata kerja bentuk -tai. Bentuk -tai digunakan untuk menyatakan keinginan. Sama seperti kata kerja lain, sebelum mengubah suru atau kuru ke dalam bentuk -tai, kita harus mengubahnya menjadi akar kata kerja -masu, yaitu ki & shi.
- Suru => Shi => Shitai
- Kuru => Ki => Kitai
Sama dengan bentuk -nai, bentuk -tai juga bisa diubah seperti kata sifat. Bedanya dengan -nai, -tai memiliki bentuk negatif.
- -Tai => -Taku > -Takatta => -Takute => -Takunai
Contoh :
- Shitai => Shitaku > Shitakatta => Shitakute => Shitakunai
- Kitai => Kitaku > Kitakatta => Kitakute => Kitakunai
Bentuk negatif dari shitai dan kitai adalah shitakunai dan kitakunai. Dengan mengubah nai seperti kata sifat, kita bisa mengubah -tai menjadi seperti di bawah ini.
- -Takunai => -Takunaku > -Takunakatta => -Takunakute
Jika kita menerapkannya pada suru dan kuru, jadinya adalah seperti di bawah ini.
- Shitakunai => Shitakunaku > Shitakunakatta => Shitakunakute
- Kitakunai => Kitakunaku > Kitakunakatta => Kitakunakute