Menyatakan Tanpa dalam Bahasa Jepang

 Ada beberapa cara untuk menyatakan tanpa. Beberapa pola kalimat tersebut yaitu :

  • ~nai de ....
  • ~nakushite(wa) ....
  • ~zu (ni) ....

Dua kalimat yang dihubungkan dengan "~nai de" bisa berarti ".... dengan tidak ...." atau ".... tanpa ....".  Tapi, saat kalian hanya menggunakan satu kalimat dan memberikan intonasi yang terdengar seperti melarang, kalimat yang diakhiri dengan "~nai de" akan menjadi larangan bentuk halus. Misalnya :

  • Tabenai de => 食べないで
    Arti : Jangan makan.
  • Nomanai de => 飲まないで
    Arti : Jangan minum.

Kalimat-kalimat di atas adalah versi singkat dari pola kalimat yang menggunakan "~nai de kudasai". Versi lengkapnya seharusnya menggunakan kudasai. Misalnya, "Tabenai de" kalimat lengkapnya adalah "tabenai de kudasai".

Untuk lebih jelasnya, lebih baik kita langsung melihat contohnya. Kita akan terlebih dahulu menggunakan ~nai de dalam contoh-contoh berikut ini.

  • Nomanai de, taberu. => 飲まないで食べる。
    Arti : Makan dengan tidak minum. {bisa juga diartikan, "makan tanpa minum"}
  • Yasumanai de, hatarakimasu. => 休まないで働きます。
    Arti : Bekerja dengan tidak beristirahat.
  • Nanimo kinai de, neta => 何も着ないでねた寝た。
    Arti : Tidur dengan tidak memakai apapun.
  • Kohi ni satou o irenai de, nomimasu. => コーヒーに砂糖を入れないで飲みます。
    Arti : Minum dengan tidak memasukkan gula dalam kopi.
  • Ofuro ni hairanai de, neta. => お風呂に入らないで寝た。
    Arti : Tidur dengan tidak mandi.

Seperti nai de, ~nakushite (wa) dan ~zu ni juga punya arti "tanpa". Bedanya, ~zu ni lebih ditujukan untuk penulisan atau lagu. Jika kalan sudah mempelajari kata kerja bentuk ~nai, ini seharusnya akan mudah dipelajari. Kalian cukup menambahkan de setalah kata kerja nai untuk membentuk pola kalimat ini, sebelum kalian menghubungkan ini dengan "kalimat utama".

~Zu (Ni)
Kalau kalian ingin menggunakan zu ni, untuk kata kerja selain suru, kalian cukup mengganti "nai de" dengan "zu ni". Suru yang merupakan bentuk tidak beraturan adalah pengecualian dalam pola kalimat ini. Suru akan menjadi "sezu (ni)" jika kalian menggunakan pola kalimat ini.

  • Benkyou sezu ni,  => 勉強せずに
    Arti : Tanpa belajar.
  • Kozu ni, => 来ずに
    Arti : Tanpa datang
  • Nomazu ni , taberu. => 飲まずに、食べる。
    Arti : Makan tanpa minum. {bisa juga diartikan, "bekerja tanpa beristirahat"}
  • Yasumazu ni , hatarakimasu. => 休まずに、働きます。
    Arti : Bekerja tanpa beristirahat.
  • Nanimo kizu ni, neta => 何も着ずにねた寝た。
    Arti : Tidur tanpa memakai apapun.
  • Kohi ni satou o irezu ni, nomimasu. => コーヒーに砂糖を入れずに飲みます。
    Arti : Minum tanpa memasukkan gula dalam kopi.
  • Ofuro ni hairazu ni, neta. => お風呂に入らずに、寝た。
    Arti : Tidur tanpa mandi.

Dalam percakapan sehari-hari, ni (に) setelah sezu tidak harus diucapkan. Misalnya, kalian bisa mengubah "nomazu ni taberu" menjadi "nomazu taberu".

~nakushite (Wa)
Selain "zu ni" dan "nai de", kalian bisa juga menggunakan "~nakushite (wa)". "~nakushite wa" bisa dibentuk dengan mengganti "nai de" menjadi "~nakushite wa". Partikel wa (は) dalam pola kalimat ini bisa kalian tulis ataupun dihilangkan. Misal :

  • Tabe-nai de (食べないで) => Tabe-nakushite wa (食べなくしては)
  • Nomanai de (飲まないで) => Nomanakushite (飲まなくして)

Contoh kalimat :

  • Nani mo hakobanakushite, koko ni kimashita => 何も運ばなくして、ここに来ました。
    Arti : Saya datang ke sini tanpa membawa apapun.

~zu ni wa irarenai
Ini adalah pola kalimat yang dikembangkan dari ~zu ni. Pola kalimat ini bisa kita artikan dengan "tidak bisa (jika) tidak ....". Contoh kalimatnya bisa kalian lihat di bawah ini.

  • Onaka ga suita, tabezu ni wa irarenai => お腹が空いた、食べずにはいられない
    Arti : Aku lapar, (aku) tidak bisa jika tidak makan.

Sekalipun pola kalimat ini seperti menunjukkan keterpaksaan, kalau tujuannya untuk menunjukkan adanya keterpaksaan demi mendapatkan hasil tertentu lebih baik gunakan "zaru o enai".

Berikutnya
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »