Klausa Relatif

 Klausa adalah sekumpulan kata atau satuan gramatikal yang mungkin membentuk kalimat. Klausa bisa dihubungkan satu kata atau dengan klausa lainnya. Klausa yang dihubungkan dengan kata benda disebut dengan klausa relatif.

Pada bahasa Indonesia, klausa relatif dibentuk dengan menghubungkan satu kata atau frasa dan satu klausa dengan menggunakan kata penghubung "yang". Dalam bahasa Jepang, untuk membentuk klausa relatif, cukup letakkan kata benda atau frasa setelah klausa.

Klausa Relatif dengan Kata Kerja atau Deskripsi
Kalian bisa menggunakan deskripsi atau tindakan untuk membentuk klausa relatif. Jika kalian ingin menyatakan orang yang melakukan tindakan, kalian bisa menggunakan "kata kerja dengan atau tanpa objek" sebagai klausa.
Contoh :
  • Taberu hito => 食べる人。
    Arti : orang yang makan.
  • Hon o yonda Desi-san => 本を読んだデシさん。
    Arti : Desi yang membaca buku.
  • Gohan o taberu hito => ご飯を食べる人。
    Arti : Orang yang makan nasi.
  • Gohan o taberu hito wa watashi no tomodachi => ご飯を食べる人は私の友達。
    Arti : Orang yang makan nasi adalah teman saya.
  • Nihon-go o benkyou suru jikan => 日本語を勉強する時間。
    Arti : Waktu untuk belajar bahasa Jepang.
 
Contoh di atas adalah klausa relatif menggunakan kata kerja. Contoh-contoh selanjutnya adalah klausa relatif yang menggunakan deskripsi dalam bentuk lampau atau negatif. Penggunaan pola yang ini hampir sama dengan contoh di atas, yaitu dengan meletakkan kata benda setelah klausa atau dalam hal ini adalah setelah kopula.
Contoh :
  • 学生じゃない人。=> Gakusei ja nai hito.
    Arti : Orang yang bukan siswa
  • 子供だったアニさん。=> Kodomo datta Ani-san.
    Arti : Ani yang (dulu) anak-anak.
  • 友達じゃなかったアニさん。=> Tomodachi ja nai Ani-san.
    Arti : Ani yang (dulu) bukan teman.
  • 先週に医者だったアニさん。=> Senshuu ni isha datta Ani-san.
    Arti : Ani yang seorang dokter pada minggu lalu.
  • 魚が好きじゃない人 => Sakana ga suki ja nai hito
    Arti : Orang yang tidak suka ikan.

Untuk kata sifat-i, kalian bisa langsung menempelkannya seperti saat kalian menggunakan kata kerja dalam klausa relatif. Misalnya :

  • Ani-san ga hoshii Kaban. => アニさんがほしいアニさん。
    Arti : Tas yang diinginkan Ani.
  • Hoshii kaban no Ani-san. => ほしいかばんのアニさん。
    Arti : Ani yang menginginkan tas.

Subjek dalam Klausa Relatif
Dalam klausa relatif, subjek tidak ditandai dengan partikel wa (は). Subjek dalam klausa relatif seharusnya menggunakan partikel ga (が) atau no (の) seperti contoh di bawah ini.

  • Ani-san ga kaita hon => アニさんが書いた本。
    Arti : Buku yang ditulis Ani.
  • Desi-san no katta kaban => デシさんの買ったかばん。
    Arti : Tas yang dibeli Desi.

Klausa Relatif dengan Kata Sifat -Na dan Kata Benda
Kalian tidak bisa menggunakan da (だ) untuk menghubungkan kata benda dengan statusnya yang berupa kata benda. Untuk menghubungkan dua kata benda secara langsung tanpa bentuk waktu, kalian seharusnya menggunakan partikel no (の).

  • Sensei no Andi => 先生のアンディ
    Arti : Andi yang seorang guru.
  • Gakusei no Andi => 学生のアンディ
    Arti : Andi yang seorang siswa.

Jika yang kalian gunakan adalah klausa dengan kata sifat -na tanpa bentuk waktu tertentu, maka kalian bisa menggunakan partikel na.
Contoh :

  • Ani-san ga suki na hito. => アニさんが好きな人。
    Arti : Orang yang menyukai Ani.
  • Sakana ga kirai na hito. =>魚が嫌いな人。
    Arti : Orang yang membenci ikan.
Berikutnya
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »