Menyatakan Seharusnya dengan Bahasa Jepang

 Ada bebarapa cara untuk menyatakan seharusnya dalam bahasa Jepang. Kali ini, kita akan mempelajari cara-cara tersebut.


Beki
Untuk menyatakan apa yang seharusnya dilakukan menurut pendapat kita sendiri, kita bisa menggunakan beki. Beki diletakkan setelah kata kerja bentuk kamus. Untuk membentuk bentuk lampau dan negatifnya, kita bisa menggunakan kopula seperti datta, ja nai dan ja nakatta di belakang beki.

Contohnya :

  1. 食べるべき(だ / です)=> Taberu beki (da /desu)
    Seharusnya makan.
  2. 肉を食べるべき(だ / です)=> Niku o taberu beki (da /desu)
    Arti : Seharusnya makan daging.
  3. 肉を食べるべきじゃない => niku o taberu beki ja nai.
    Arti : Tidak seharusnya makan daging.
  4. 肉を食べるべきじゃなかった => niku o taberu beki ja nakatta.
    Arti : Tidak seharusnya makan daging. (Bentuk lampau)

Bekarazu
Untuk bentuk negatif yang berarti seharusnya, kita bisa juga menggunakan bekarazu yang berarti "seharusnya tidak".

  1. 食べるべからず => Taberu bekarazu.
    Arti : Seharusnya tidak makan.
  2. 肉を食べるべからず => Niku o taberu bekarazu.
    Arti : Seharusnya tidak makan daging.

Hazu
Hazu yang diletakkan pada akhir kalimat atau setelah kata kerja bentuk kamus bisa diartikan sebagai seharusnya. Hazu cenderung digunakan untuk menyatakan asumsi atau keyakinan tentang sesuatu yang seharusnya terjadi atau dilakukan berdasarkan informasi obyektif. Untuk membentuk kata hazu yang diawali kalimat positif, kita bisa menggunakan pola kalimat :

  • KK+hazu desu

Misal :

  1. Taberu hazu desu. => 食べるはずです。
    Arti : Seharusnya makan.
  2. Gyuunyuu o nomu hazu desu. =>牛乳を飲むはずです。
    Arti : Seharusnya minum susu.
  3. Kare wa terebi o miru hazu deshita. =>彼はテレビを見るはずでした。
    Arti : Dia seharusnya menonton televisi. (Bentuk lampau)
  4. Ana wa gakkou ni kuru hazu => あなたは学校に来るはず。
    Arti : Ana seharusnya datang ke sekolah (dan tidak seharusnya tidak datang).

Untuk kalimat negatifnya, ada beberapa pola yang mungkin digunakan. Pola-pola tersebut yaitu :

  • KK-Negatif+hazu desu
  • KK-Positif+hazu ga arimasen
  • KK-Positif+hazu ga nai

Misal :

  1. Niku o tabenai hazu desu => Seharusnya tidak makan daging.
  2. Niku o taberu hazu ga arimasen => Seharusnya tidak makan daging.
  3. Niku o taberu hazu ga nai => Seharusnya tidak makan daging.

Untuk kalimat positif, kita bisa menggunakan beki maupun hazu tanpa kopula (seperti desu atau da) dalam bahasa percakapan sehari-hari di luar acara-acara formal. Untuk lebih sopan, tentu saja desu atau kopula untuk bentuk sopan harus digunakan.

Berikutnya
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »