Menyatakan Keinginan dalam Bahasa Jepang

 Untuk menyatakan keinginan kita bisa menggunakan kata kerja bentuk -tai dan kata "hoshii"(欲しい).

Kata hoshii digunakan untuk menyatakan keinginan pada suatu benda. Pola kalimat untuk menyatakan keinginan pada suatu benda dengan mengunakan kata hoshii yaitu :

 
Nama benda + ga hoshii (desu / kopula lainnya).
Contoh :
  • 本がほしいです。=> Hon ga hoshii desu.
    Arti : Aku menginginkan nasi.
  • ミルクがほしいです。=> Miruku ga hoshii desu.
    Arti : Aku menginginkan susu.
  • ご飯がほしいです。=> Gohan ga hoshii datta.
    Arti : Aku menginginkan nasi. (bentuk lampau)
  • ご飯がほしいでした。=>Gohan ga hoshii deshita.
    Arti : Aku (telah) menginginkan nasi.

Kata hoshii adalah kata sifat -i. Karena itu, untuk mengubah kalimatnya ke bentuk negatif atau lampau, kalian perlu mempelajari perubahan kata sifat -i.
Contoh kalimat negatifnya :

  • 本がほしく(は)ありません。=> Hon ga hoshiku (wa) arimasen.
    Arti : Aku tidak menginginkan nasi.
  • ミルクがほしく(は)ありません。=> Miruku ga hoshiku (wa) arimasen.
    Arti : Aku tidak menginginkan susu.
  • ご飯がほしく(は)ありませんでした。=> Gohan ga hoshiku (wa) arimasen deshita.
    Arti : Aku tidak menginginkan nasi. (bentuk lampau)
  • ご飯がほしく(は)ありませんでした。=> Gohan ga hoshiku (wa) arimasen deshita.
    Arti : Aku (telah) tidak menginginkan nasi.

Untuk situasi informal, kalian bisa mengganti "-ku(wa) arimasen deshita" dengan "-kunai".

Bentuk -Tai Desu

Jika kita ingin melakukan suatu tindakan, maka yang perlu kita gunakan adalah kata kerja bentuk -tai desu. Bentuk -tai desu dibuat dengan mengubah kata kerja "bentuk kamus" menjadi "akar kata kerja bentuk -masu" , dan menambahkan -tai di akhir akar kata kerja. Perhatikan kesamaan perubahan kata kerja bentuk masu dan bentuk -tai :
  • Taberu => Tabe- => Tabe-masu => Tabe-tai
  • Nomu => Nomi- => Nomi-masu => Nomi-tai
  • Suru => Shi- => Shi-masu => Shi-tai
  • Kuru => Ki- => Kimasu => Kitai
Contoh kalimat :
  • Tabetai => 食べたい
    Arti : Ingin makan
  • Nomitai => 飲みたい
    Arti : Ingin minum
  • Gohan o tabetai => ご飯を食べたい。
    Arti : Ingin makan nasi
  • Miruku o nomitai => ミルクを飲みたい。
    Arti : ingin minum susu
  • Mikan o tabetai. => みかんをたべたい。
    Arti : Ingin makan jeruk.
  • Anata wa tabetai => あなたは食べたい。
    Arti : Kamu ingin minum.
  • Anata wa mikan o tabetai => あなたはみかんを食べたい
    Kamu ingin makan jeruk.
  • Mikan ga tabetai => みかんが食べたい。
    Arti : Ingin makan jeruk.
  • Anata wa mikan ga tabetai => あなたはみかんが食べたい。
    Arti : Kamu ingin makan jeruk. 
Selain dengan partikel o bisa juga dengan partikel kalimat dengan partikel ga, contoh kalimatnya :
  • ご飯がたべたい。=> Gohan ga tabetai.
    Arti : ingin makan nasi. bisa juga berarti : yang aku ingin makan adalah nasi.
  • ミルクがのみたい。=> Miruku ga nomitai.
    Arti : ingin minum susu. Bisa juga diartikan : yang aku ingin minum adalah susu.
Partikel ga bisa digunakan menegaskan bahwa keinginan tersebut adalah keinginan yang kuat terkait benda yang ada di dekat kita, atau bisa juga untuk menjawab suatu pilihan. Partikel ga tidak seharusnya digunakan bersama dengan bentuk -tai, jika bendanya belum tentu ada.
 
Bentuk -tai punya kesamaan dengan bentuk -masu, mashita, masen, dkk. Bentuk -tai dan bentuk-bentuk kata kerja tersebut berasal dari kata kerja bentuk kamus yang sudah diubah menjadi akar kata kerjanya.
Contoh :
  • taberu => tabe- => tabe-masu => tabe-mashita => tabe-masen => tabe-tai
  • nomu => nomi- => nomi-masu => nomi-mashita => nomi-masen => nomi-tai 

Bentuk tai bisa diubah menjadi atau bentuk negatif(takunai), bentuk lampau positif(-takatta), atau bentuk lampau negatif(-takunakatta) jika diperlukan.

Contohnya :

  1. -tai (non-lampau) => -takunai (non-lampau negatif) => -takatta (lampau positif) => takunakatta (lampau negatif).
  2. Tabe-tai => Tabe-takunai => Tabe-takatta => Tabe-takunakatta.
  3. Nomi-tai => Nomi-takunai => Nomi-takatta => Nomi-takunakatta.
  4. Shi-tai => Shi-takunai => Shi-takatta => Shi-takunakatta
  5. Ki-tai => Ki-takunai => Ki-takatta => Ki-takunakatta
Untuk lebih sopan kita bisa menambahkan desu di akhir kalimat positifnya. Untuk kalimat negatifnya, ganti akhiran "-kunai" dengan "-ku (wa) arimasen". Untuk kalimat lampau negatifnya, cukup tambahkan deshita setelah "-ku (wa) arimasen".
 
Contoh :
  1. Gohan ga tabetai desu => ご飯が食べたいです。
    Arti : Ingin makan nasi. (non-lampau positif)
  2. Miruku ga nomitakatta desu => ミルクが飲みたかったです。
    Arti : Ingin minum susu. Bisa juga diartikan : yang aku ingin minum adalah susu. (lampau positif)
  3. Gohan ga tabetaku wa arimasen => ごはんが食べたくはありません。
    Arti : Tidak ingin makan nasi.
    Bisa juga berarti : yang aku ingin makan adalah nasi. (non-lampau negatif)
  4. Miruku ga nomitaku arimasen deshita. => ミルクが飲みたくありませんでした。
    Arti : Tidak ingin minum susu.
    Bisa juga diartikan : yang aku ingin minum adalah susu. (lampau negatif)

Kata Kerja Bentuk -te hoshii

Selain dengan kata kerja bentuk -tai, kita bisa juga menggunakan pola kalimat dengan "kata kerja -te + hoshii". Kata kerja -te adalah kata kerja bentuk -ta yang diubah akhirannya dari -ta menjadi -te.

Berbeda dengan kata kerja bentuk -tai yang digunakan untuk menyatakan keinginan terkait tindakan yang ingin dilakukan oleh diri sendiri, pola kalimat "-te hoshii” digunakan untuk menyatakan keinginan dari pembicara supaya orang lain melakukan sesuatu. Pola kalimat ini juga digunakan untuk menyatakan keinginan agar keadaan berubah.

Contoh :
  • 書いてほしい。 => Kaite hoshii.
    Arti : Ingin menulis.
  • 読んでほしい。 => Yonde hoshii.
    Arti : Ingin membaca.
  • 漫画画を読んでほしい。 => Man-ga o yonde hoshii.
    Arti : Ingin membaca manga. 
  • 雨がふってほしいです。=> Ame ga furu te hoshii.
    Arti : Ingin turun hujan.

Dalam percakapan formal yang butuh kesopanan, kalian perlu menambahkan kopula desu. Kalian juga bisa menggunakan kopula lain untuk menyatakan bentuk waktu yang berbeda.

Berikutnya
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »