Kalimat pasif adalah kebalikan dari kalimat aktif. Jika kalimat aktif memposisikan subjek sebagai "pemberi tindakan", kalimat pasif menempatkan subjek sebagai "penerima tindakan". Dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, kata kerja perlu diubah jika kalian mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif. Dalam bahasa Jepang, kalimat pasif dibentuk dengan menghilangkan -nai pada kata kerja bentuk -nai, dan menambahkan akhiran sesuai jenis kata kerjanya.
- Ichidan doushi => Ubah akhiran -nai menjadi -rareru.
Misal :- Tabe-nai => Tabe-rareru
- Mi-nai => Mi-rareru
- Godan doushi => Ubah akhiran -nai menjadi -reru
Misal :- Hanasa-nai => Hanasa-reru
- Kaka-nai => Kaka-reru
- Oyoga-nai => Oyoga-reru
- Yoma-nai => Yoma-reru
- Shina-nai => Shina-reru
- Yoba-nai => Yoba-reru
- Suwa-nai => Suwa-reru
- Mota-nai => Mota-reru
- Kaera-nai => Kaera-reru
- Fukisoku doushi => Cukup dihafalkan saja
- Suru => Sareru
- Ko-nai => Korareru
Kata kerja pasif bisa diubah lagi menjadi bentuk kata kerja lainnya dengan memposisikannya seperti ichidan doushi. Singkatnya, kalian bisa mengubah kata kerja pasif dengan mengganti akhiran -ru dengan akhiran lain seperti -masu, -mashita, -ta, -te, dll. Misalnya :
- Taberare-ru => Taberare-masu => Taberare-mashita => Taberare-mashuo => Taberare-masen => Taberare-te
- Mirare-ru => Mirare-masu => Mirare-mashita => Mirare-mashou => Mirare-masen => Mirare-te
- Yomare-ru => Yomarare-masu => Yomarare-mashita => Yomarare-mashou => Yomarare-masen => Yomarare-te
Selain perlu mengubah kata kerja, kalian perlu menukar posisi subjek dan objek saat kalian mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif. Objek kalimat pasif dalam bahasa Jepang tidak dihubungkan menggunakan partikel o, tapi partikel ni. Pola kalimat pasif paling sederhana adalah seperti di bawah ini.
- {Penerima tindakan} wa / ga {Pelaku} ni {Kata Kerja Pasif}
Arti : {Penerima tindakan} {Kata Kerja Pasif} oleh {Pelaku}
Contoh kalimat :
- Taberareru =>食べられる。
Arti : Dimakan - Suika wa taberareru => スイカは食べられる。
Arti : Semangka dimakan - Dareka ni Taberareru => だれか食べられる。
Arti : Dimakan oleh seseorang. - Suika wa dareka ni taberareru. => スイカは誰かに食べられる。
Arti : Semangka dimakan oleh seseorang. - Kono shousetsu wa ooku hito ni yomareta => この小説は多く人に読まれた。
Arti : Buku ini dibaca oleh banyak orang.
Partikel ni pada kalimat pasif tidak selalu menunjukkan pelaku. Partikel ni menunjukkan pelaku jika yang diletakkan sebelum partikel ni adalah kata benda. Selain untuk menunjukkan pelaku, partikel ni pada kalimat pasif bisa digunakan untuk menunjukkan waktu atau tempat. Untuk menunjukkan tempat atau waktu, sebaiknya kalian meletakkannya di awal kalimat jika partikel ni benar-benar dibutuhkan.
Selain partikel ni, kalian juga bisa menggunakan partikel lain seperti de dan kara. Dalam kalimat pasif, partikel de dan kara bisa digunakan untuk menunjukkan bahan. Walaupun begitu, de dan kara tidak selalu punya arti sama. Konteks kalimat dan kata yang mendahului partikel-partikel tersebut akan mempengaruhi artinya.
- Kono tabemono wa satou kara tsukuraremasu => この食べ物は砂糖から作られます。
Arti : Makanan ini dibuat dari gula. - Kono isu wa take de tsukuraremashita. => この椅子は竹で作られました。
Arti : Kursi ini dibuat dari bambu. - Kanojo wa kyūkyūsha de hakobareru. => 彼女は救急車で運ばれる
Arti : Dia dibawa dengan ambulan.
Ni Yotte + Kata Kerja Pasif
Untuk menunjukkan bahwa seseorang adalah pembuat atau pencipta dari sesuatu, kalian bisa menggunakan yotte di antara ni dan kata kerja pada kalimat pasif. Ni yotte bisa digunakan untuk kata kerja seperti menulis, membuat, dll.
- Rekishi wa shousha ni yotte kakareru => 歴史は勝者によって書かれる
Arti : Sejarah ditulis oleh pemenang. - Kono shoutsetsu wa Indonesia-jin ni yotte kakareru => この小説はインドネシア人によって書かれる。
Arti : Novel ini ditulis oleh orang Indonesia. - Kore wa Indonesia-jin no shokunin ni yotte tsukareru => これはインドネシア人の職人によって作られる。
Arti : Dibuat oleh satu orang pengrajin Indonesia.
Kalimat Pasif Tak Langsung
Ada satu pola khusus yang bisa digunakan bersama dengan kata kerja pasif. Pola kalimat tersebut menggunakan partikel ni (に) sekaligus partikel o (を). Pola kalimat tersebut, yaitu :
- {Topik} wa {Pelaku} ni {Benda / Bagian yang dikenai tindakan} o {Kata Kerja Pasif}
Kata yang diletakkan sebelum partikel o pada pola kalimat ini adalah bagian atau kepunyaan dari "topik". Pola kalimat ini disebut sebagai "kalimat pasif tak langsung" karena penerima tindakan bukan topik atau kata sebelum partikel wa. Penerima tindakan yang sebenarnya adalah kata sebelum partikel o. Kata tersebut merupakan benda milik "topik kalimat" atau bagian dari "topik kalimat".
Contoh kalimat :
- Ani-san wa neko ni sakana ga taberaremashita. => アニさんは猫に魚が食べられました。
Arti : Ani, ikannya dimakan oleh kucing. - Desi san wa dareka ni kaban o kariru => デシさんは誰かにカバンを借りられる。
Arti : Desi, tasnya dipinjam oleh seseorang. - Ani-san wa kare ni juusu o nomareru => アニさんは彼にジュースを飲まれる
Arti : Ani, jusnya diminum oleh dia.
Pola kalimat ini sering digunakan jika subjek yang menjadi topik merasa terganggu atau merasakan perasaan negatif karena tindakan pelaku. Karena itu, pola kalimat ini bisa juga disebut sebagai "adversative passive". Jika Subjek yang menjadi topik kalimat tidak merasa terganggu, penggunaan kalimat pasif jenis ini bisa jadi tidak tepat.
Kalimat Pasif Tak Langsung dengan Kata Kerja Intransitif
Dalam bahasa Jepang, beberapa kata kerja intransitif bisa digunakan untuk membentuk "kalimat pasif tak langsung". Sama dengan kalimat pasif transitif tak langsung, versi intransitifnya juga digunakan untuk menunjukkan perasaan negatif atau saat merasa terganggu. Berbeda dengan versi kalimat transitif-nya, pada kalimat pasif intransitif, kalian hanya perlu menggunakan partikel ni dan bukan partikel o.
Contoh kalimat :
- Kanojo wa akachan ni nakareta => 彼女は赤ちゃんに泣かれた。
Arti : Dia, bayinya menangis. {Dia merasa terganggu atau tidak nyaman karena bayinya menangis} - Ani-san wa, neko ni shinareta => アニさんは、猫に死なれた
Arti : Ani, kucingnya mati. {Ani merasakan perasaan negatif karena keadaan itu}
Kata kerja transitif pasif lainnya mungkin akan kalian temui dalam percakapan.