Bahasa menggunakan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan tertentu untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Setiap bahasa memiliki struktur dan sintaksisnya masing-masing. Struktur Bahasa adalah penyusunan atau penggabungan unsur-unsur bahasa menjadi suatu bahasa yang berpola.
Bahasa terdiri dari beberapa unsur dasar. Dari unsur-unsur dasar tersebut, kita bisa membentuk struktur yang lebih kompleks. Beberapa unsur dasar dari bahasa adalah sebagai berikut.
- Fonem
Fonem adalah unsur bunyi ucapan yang bisa digunakan untuk membedakan arti dari satu kata. Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang dapat membedakan arti. Kita perlu menggunakan huruf atau grafem untuk menggambarkan bunyi tersebut ke dalam tulisan. - Morfem
Morfem adalah unsur terkecil dari pembentukan kata dan disesuaikan dengan aturan suatu bahasa. Pada bahasa Indonesia morfem dapat berbentuk imbuhan dan kata dasar. Dari penggabungan imbuhan dan kata dasar, kita bisa mendapatkan satu kata yang mempunyai makna baru. Morfem bisa dibagi menjadi morfem bebas dan morfem terikat. Kata dasar disebut sebagai morfem bebas kata karena bisa langsung digunakan dalam kalimat. Sebaliknya, imbuhan hanya bisa digunakan jika kita sudah menggabungkannya dengan kata dasar. - Sintaksis
Sintaksis adalah penggabungan kata menjadi kalimat berdasarkan aturan sistematis yang berlaku pada bahasa tertentu. Dalam setiap bahasa, kata bisa digabungkan menjadi kalimat berdasarkan aturan sistematis yang berlaku. Bahasa Indonesia menggunakan aturan SPO (subjek-predikat-objek) untuk membentuk kalimat dari sekumpulan kata. Ini tentu saja berbeda dengan bahasa lainnya seperti bahasa Jepang, Belanda, Cina, dll. Dari satu kalimat, kita bisa membentuk satu paragraf hingga membentuk teks yang utuh. - Semantik
Ini digunakan untuk mempelajari arti dan makna dari suatu bahasa yang dibentuk dalam suatu kaimat. - Diskurs
Diskurs digunakan untuk mengkaji bahasa pada tahap percakapan, paragraf, bab, cerita atau literatur.