Jenis-Jenis Perubahan Makna

 Setiap bahasa memiliki banyak kata. Di antara kata-kata itu, ada banyak kata yang berubah maknanya setelah rentang waktu tertentu. Beberapa kata yang berasal dari bahasa lain bisa berubah dari makna aslinya setelah diserap ke dalam suatu bahasa. Perubahan makna tersebut bisa cuma berupa perubahan nilai secara normatif maupun perubahan secara harfiah dalam definisinya. Suatu kata bisa berubah maknanya karena satu atau beberapa faktor seperti salah kaprah, ketidakpastian atau kekaburan makna, dan perkembangan iptek.

Seperti halnya kata-kata dalam bahasa lain, kata-kata dalam bahasa Indonesia juga mengalami perubahan. Perubahan-perubahan tersebut bisa kita bagi jadi beberapa jenis perubahan seperti di bawah ini.

  1. Perluasan Makna
  2. Penyempitan Makna
  3. Ameliorasi
  4. Peyorasi
  5. Sinestesia
  6. Asosiasi

Definisi dan contoh-contohnya secara lebih spesifik bisa kalian lihat di bawah ini.

Perluasan Makna (Generalisasi)

Perluasan makna adalah perubahan makna kata dari yang maknanya sempit menjadi kata yang maknanya lebih umum atau luas. Perluasan makna bisa membuat suatu kata memiliki makna tambahan atau cakupan makna yang lebih luas. Contoh kata-kata yang mengalami perluasan makna misalnya bapak, ibu, saudara, kakak, jurusan, dll.

Kata Bapak yang awalnya hanya menunjukkan makna ayah atau orang tua lelaki, saat ini punya makna lain. Kata “bapak“ saat ini bisa digunakan untuk menunjukkan orang yang punya usia lebih tua atau status lebih tinggi. Perubahan seperti itu juga terjadi pada beberapa kata lain yang sudah saya sebutkan sebelumnya

Penyempitan Makna

Penyempitan makna adalah perubahan makna kata dari yang maknanya umum / luas menjadi kata yang maknanya lebih sempit / khusus. Sederhananya, ini adalah kebalikan dari perluasan makna. Contoh penyempitan makna adalah perubahan arti kata bau, pesawat, dll. Bau awalnya menunjukkan informasi apapun yang bisa diterima oleh indera penciuman. Saat ini, definisi bau menyempit menjadi bau-bau yang tidak disukai. Contoh lain adalah pesawat yang sebelumnya berarti “semua alat yang mempermudah pekerjaan“. Saat ini, banyak orang yang hanya mengartikan pesawat sebagai “kapal terbang“.

Ameliorasi

Ameliorasi atau penghalusan makna adalah munculnya kata bentuk baru yang dianggap memiliki makna yang lebih halus, tinggi, dan sopan. Ameliorasi bisa terjadi saat ada satu kata yang dinilai lebih baik maknanya dari kata tertentu. Misalnya, kata wanita yang sempat dinilai negatif dan saat ini mengalami ameliorasi sehingga dinilai sebagai kata yang lebih baik jika dibandingkan dengan betina dan perempuan.

Peyorasi

Peyorasi atau pengasaran makna merupakan usaha untuk mengganti kata yang maknanya halus atau bermakna biasa dengan kata yang maknanya kasar. Seperti halnya ameliorasi, peyorasi bisa terjadi saat suatu kata digantikan dengan kata lain yang maknanya dinilai lebih baik. Salah satu contohnya adalah kata “kawin“ yang mengalami perubahan nilai dan digantikan dengan kata “nikah“. Contoh lain adalah kata kroni yang awalnya berarti sahabat. Kata “kroni“ mengalami pengasaran makna sehingga hanya digunakan untuk menunjukkan maknanya yang buruk seperti kawan dari penjahat.

Sinestesia

Sinestesia adalah perubahan makna kata akibat pertukaran tanggapan antara dua indra yang berlainan. Contoh sinestesia misalnya enak, pedas, dingin, dll. Kata “dingin“ yang menunjukkan suhu bisa juga kita gunakan untuk menunjukkan sikap dan ekspresi dari seseorang.

Asosiasi

Sebuah kata maknanya bisa berubah manakala digunakan dalam bidang lain. Namun, perubahan maknanya masih menyesuaikan makna sebelumnya. Proses perubahan makna suatu kata dalam bidang atau lingkup tertentu yang masih punya kesamaan dengan makna awalnya bisa disebut dengan asosiasi. Sederhananya, asosiasi adalah perubahan makna kata yang terjadi karena adanya persamaan sifat.

Berikutnya
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »