Huruf dalam Bahasa Jepang


Saat mempelajari bahasa, salah satu yang perlu dipelajari adalah hurufnya. Beberapa bahasa memiliki huruf asli, termasuk bahasa Jepang. Ada 4 huruf yang digunakan dalam bahasa Jepang.

  • Hiragana
  • Katakana
  • Kanji
  • Romaji

Untuk menuliskan "kata asli" dalam bahasa Jepang bisa digunakan huruf kanji, hiragana dan gabungan dari keduanya. Penulisan teks dalam bahasa Jepang secara tradisional ditulis secara vertikal dari kanan atas. Walaupun begitu, teks bahasa Jepang saat ini juga biasa ditulis secara horisontal dari kiri ke kanan.

Hiragana dan katakana secara singkat disebut dengan kana (仮名). Keduanya berisi bunyi dengan vokal a, i, u, e, dan o. Hiragana tidak memiliki semua bunyi huruf dalam bahasa lain karena hanya ditujukan untuk menuliskan kata asli dalam bahasa Jepang. Hal ini berlaku juga untuk katakana yang digunakan untuk menuliskan kata serapan yang disesuaikan dengan lidah orang Jepang. Huruf l dan r dianggap huruf yang sama dalam katakana dan hiragana sehingga pengucapannya tergantung pada dialek tiap daerah.

Romaji bukan huruf asli dari Jepang. Itu hanya sebutan untuk huruf latin dalam bahasa Jepang. Romaji lebih sering digunakan untuk menulis singkatan. Kata serapan dan nama orang asing lebih sering ditulis dengan menggunakan katakana.

Kanji

Kanji (漢字) dalam bahasa Jepang berasal dari huruf Cina yang lama digunakan dalam bahasa Jepang. Walaupun ada sekitar 40 ribu kanji yang tercatat saat ini, orang Jepang hanya biasa menggunakan kurang dari 2 ribu kanji. Kanji dan hiragana berperan sangat penting untuk memisahkan tiap kata dalam bahasa Jepang karena secara tradisional tulisan Jepang tidak mengenal spasi. Selain itu, kanji juga bisa digunakan untuk membedakan penulisan kata yang mempunyai homofon yang banyak ditemukan dalam bahasa Jepang. FYI, homofon adalah kata yang bunyinya sama tapi makna dan penulisannya berbeda.

Hampir semua kanji memiliki 2 macam bacaan yaitu 音読み (on-yomi) and 訓読み (kun-yomi). On-yomi merupakan "bacaan berdasarkan bahasa Cina", sedangkan kun-yomi adalah "bacaan bahasa Jepang". Satu kanji masing-masing bisa mempunyai lebih dari satu kun-yomi dan on-yomi.

Kun-yomi biasanya digunakan sebagai bacaan dari Kanji yang berdiri sendiri atau bentuk perulangan. Kun-yomi juga digunakan pada rangkaian kanji yang membentuk satu kata. Walaupun begitu, kunyomi juga bisa ditemukan sebagai cara baca serangkaian kanji.

On-yomi sering digunakan sebagai bacaan dari kanji yang bersambung dengan kanji lain. Tapi, beberapa rangkaian kanji bacaannya bisa berbeda dengan kun-yomi maupun on-yominya, misalnya 何方 (donata) yang terdiri dari kanji 何(nani/nan/ka) dan 方(kata/gata/hou).

Satu kanji umumnya bisa punya satu makna, walaupun begitu ada kanji yang tidak punya arti khusus tapi punya kegunaan lain, misalnya 々 yang digunakan untuk menulis perulangan. Dalam bahasa Jepang ada perulangan walaupun kegunaannya tidak sama dengan bahasa Indonesia. Beberapa perulangan ditujukan untuk mewakili onomatope. FYI, Onomatope adalah tiruan bunyi hewan, kendaraan, dan bunyi lainnya. Contoh penggunaan 々 untuk menuliskan perulangan misalnya pada kata tokidoki (時々) dan iro-iro (色々).

Hiragana

Hiragana merupakan huruf Jepang yang mewakili bunyi satu suku dan terdiri dari 46 huruf. Huruf hiragana mewakili semua "bunyi asli" suku kata dalam bahasa Jepang. Salah satu kegunaan hiragana(平仮名) dalam kalimat adalah untuk menulis partikel atau bagian dari kalimat yang tidak ditulis dengan kanji. Selain itu, hiragana biasa digunakan bersama dengan kanji untuk membentuk satu kata sebagai okurigana. Kegunaan hiragana yang lainnya adalah untuk menulis furigana yang merupakan cara baca dari kanji.

あ (a) い (i) う (u) え (e) お (o)
か (ka) き (ki) く(ku) け (ke) こ (ko)
さ (sa) し (si) す (su) せ (se) そ (so)
た (ta) ち (chi) つ (tsu) て (te) と (to)
な (na) に (ni) ぬ (nu) ね (ne) の (no)
は (ha) ひ (hi) ふ (fu) へ (he) ほ (ho)
ま (ma) み (mi) む (mu) め (me) も (mo)
や (ya) ゆ (yu) よ (yo)
ら (ra) り (ri) る (ru) れ (re) ろ (ro)
わ (wa) を (wo)
ん (n)

Okurigana

Bersama dengan kanji, hiragana digunakan sebagai okurigana(送り仮名). Okurigana merupakan huruf hiragana yang ditulis bersambung dengan kanji untuk membentuk satu kata. Satu kanji bisa mempunyai beberapa arti yang berbeda tapi tetap punya kesamaan arti dengan adanya okurigana contohnya 出る (deru => keluar) dan 出す (dasu => mengeluarkan).

Furigana

Hiragana juga bisa digunakan sebagai furigana, hiragana biasanya digunakan sebagai furigana dalam manga atau lirik lagu jepang. Furigana (振り仮名) adalah huruf yang diletakkan di atas atau di samping kanji sebagai petunjuk cara membaca kanji. Furigana biasa digunakan untuk mengajarkan cara membaca kanji pada anak-anak.

Iroha

Selain menggunakan urutan sesuai tabel, ada cara lain untuk menghapal huruf hiragana. Salah satunya dengan sajak lama yang berjudul "iroha" yang juga sering dijadikan nyanyian anak-anak.

Iroha merupakan pangram sempurna yang menyertakan semua bunyi dalam bahasa Jepang tepat satu kali untuk setiap huruf. Berdasarkan salah satu penelitian, iroha diyakini sudah ada sejak periode Heian (749 s.d 1179).

Berikut ini adalah isi iroha :

いろはにほへと ちりぬるを
わかよたれそ つねならむ
うゐのおくやま けふこえて
あさきゆめみし ゑひもせす

Bacaannya :
i ro ha ni ho he to
chi ri nu ru wo wa ka
yo ta re so tsu ne na
ra mu u wi no o ku
ya ma ke fu ko e te
a sa ki yu me mi shi
we hi mo se su

Katakana

Selain hiragana, bahasa jepang juga menggunakan katakana(片仮名) yg mewakili semua bunyi huruf hiragana. Katakana digunakan untuk menulis kata serapan atau nama orang asing.

ア (a) イ (i) ウ (u) エ (e) オ (o)
カ (ka) キ (ki) ク (ku) ケ (ke) コ (ko)
サ (sa) シ (si) ス (su) セ (se) ソ (so)
タ (ta) チ (chi) ツ (tsu) テ (te) ト (to)
ナ (na) ニ (ni) ヌ (nu) ネ (ne) ノ (no)
ハ (ha) ヒ (hi) フ (fu) ヘ (he) ホ (ho)
マ (ma) ミ (mi) ム (mu) メ (me) モ (mo)
ヤ (ya) ユ (yu) ヨ (yo)
ラ (ra) リ (ri) ル (ru) レ (re) ロ (ro)
ワ (wa) ヲ (wo)
ン (n)

Pada huruf katakana ada beberapa bunyi "huruf latin" yang tidak tersedia. Saat menulis nama atau kata serapan, konsonan tunggal bisa diganti dengan huruf yang berakhiran "huruf vokal u", kecuali untuk huruf t yang ditulis dengan to dan d yang ditulis dengan do. 

Walaupun jumlah dan bunyi suku kata yang tersedia dalam huruf Hiragana dan katakana sama, ada "rangkaian huruf" tambahan yang hanya ada dalam katakana dan "tidak diperlukan" dalam hiragana, contohnya ti(ティ), di(ディ), Fa(ファ)dll.

Istilah seperti sei-on(bunyi pendek), chou on(bunyi panjang), soku-on(konsonan ganda), dakuten, handakuten dan you-on juga digunakan dalam katakana seperti halnya dalam hiragana. Khusus untuk vokal panjang penulisannya menggunakan tanda garis(ー) contohnya ウオー(uoo/war). Selain itu "spasi" dalam penulisan katakana bisa menggunakan tanda titik.

Dalam katakana ada huruf vu(ヴ) yg bisa digunakan bersama dengan huruf kecil a, u, i, u dan o untuk menulis va(ヴァ), vi, ve, dan vo. Tapi, kenyataannya huruf v jarang digunakan kecuali untuk menulis nama "orang asing". Kata serapan dalam bahas Jepang lebih sering menggunakan "huruf b" untuk menggantikan bunyi "huruf v", berbeda dengan bahasa Indonesia yang menyamakan bunyi huruf v dg huruf f. Contohnya : vegetarian => ベジタリアン(bejitarian).

Dakuten dan Handakuten

Ada dua simbol khusus yang bisa digunakan untuk mengubah bunyi beberapa huruf hiragana dan katakana. Simbol tersebut adalah dakuten dan handakuten.

Dakuten (濁点) adalah Tanda dua garis atau titik yang mirip dengan tanda kutip. Fungsinya adalah untuk merubah konsonan huruf-huruf tertentu dalam bahasa Jepang. Contohnya が(ga), だ(da), ざ (za), ば (ba), dll.

Handakuten (半濁点) adalah tanda lingkaran kecil yang merubah bunyi konsonan "h" menjadi "p" (yaitu : ぱぴぷぺぽ).

Pelafalan Huruf Hiragana dan Katakana

Berikut ini adalah istilah-istilah yang berkaitan dengan pelafalan huruf hiragana dan katakana.

  1. Soku-on (促音) : konsonan ganda yang dihasilkan dengan meletakkan tsu kecil (っ) sebelum huruf hiragana atau katakana, contohnya : った(tta), っか(kka), tte(って), っきゃ(kkya), っぽい(ppoi), dll.
  2. Sei-on (清音): Bunyi pendek atau bunyi yang hanya dihasilkan satu huruf hiragana atau katakana.
  3. Chou-on (長音): Bunyi panjang yang dihasilkan dengan menambahkan satu huruf vokal.
  4. You-on (拗音): Bunyi yang dihasilkan dengan menambahkan huruf (kecil) berupa "konsonan y" (yaitu : ゃ, ゅ, danょ) setelah huruf yang bunyi vokalnya "i " sehingga bunyi i pada huruf sebelumnya ditiadakan. Contohnya kya(きゃ/キャ), kyu(きゅ/キュ), kyo(きょ/キョ), dll.
  5. Hatsu-on(発音): suara sengau N(ん ). Dalam bahasa Jepang, huruf N(ん) mungkin bisa terdengar berbeda pengucapannya tergantung dengan huruf setelahnya. Biasanya suara ん bila terletak di depan abjad b, p dan m disuarakan m. Huruf en (ん) juga sering terdengar sebagai "ng" jika terletak diakhir kata atau diletakkan sebelum huruf dengan konsonan k dan g.
Walaupun asalnya dari huruf dengan bunyi "konsonan y", tidak semua you-on diucapkan dengan bunyi huruf "y", contohnya sha(しゃ), cha(ちゃ), dll. Mungkin, itu karena huruf y melebur dengan huruf h atau huruf sebelumnya saat diucapkan.

Untuk Hiragana You-on ditulis dengan huruf kecil ゃ(ya), ゅ(yu), ょ(yo) yang merupakan huruf katakana. Untuk katakana, You-on juga ditulis dg huruf kecil ャ(ya), ュ(yu), ョ(yo) yang merupakan huruf katakana ditulis dengan huruf kecil ャ(ya), ュ(yu), ョ(yo) yang merupakan huruf katakana.

Huruf u di akhir kalimat biasanya dibaca pendek atau tidak dibaca sama sekali. Contohnya kata desu yang biasa dibaca des.
Berikutnya
« Prev Post
Terlama