Partikel Mo

Selain partikel wa, ada satu partikel yang berfungsi sebagai penanda topik, yaitu partikel mo(も). Sebagai penanda topik, partikel mo bisa dikatakan sama artinya dengan partikel "pun" dalam bahasa Indonesia. Penempatan partikel mo sama dengan partikel wa(は). 

Partikel mo juga tidak hanya menunjukkan subjek. Tapi itu juga bisa berupa topik kalimat dalam bentuk waktu, tempat, dll.

Berikut ini contoh penggunaan partikel mo.

  • 父は先生です。母も先生です。=> Chichi wa sensei desu. Haha mo sensei desu.
    Arti : Ayah adalah guru. (Dan) ibu pun adalah guru.
  • 父は先生ではありません。母も先生ではありません。 => Chichi wa sensei dewa arimasen. Haha mo sensei dewa arimasen.
    Arti : Ayah bukan guru. Ibu juga bukan guru.
  • 今は雨が降る。明日も雨が降る。 => Ima wa Ame ga furu. Ashita mo ame ga furu.
    Arti : Sekarang turun Hujan. Besok pun akan turun hujan.
Partikel mo bisa digunakan lebih dari sekali dalam suatu kalimat.
  • 父も母も先生です => Chichi mo haha mo sensei desu.
    Arti per kata : Ayah pun ibu pun adalah guru.
    Arti yg disesuaikan : Ayah maupun ibu adalah guru.
  • 父も母も先生ではありません。 => Chichi mo haha mo sensei dewa arimasen.
    Arti : Ayah maupun ibu bukan guru.
  • 今も明日も雨が降る。 => Ima mo ashita mo ame ga furu.
    Arti : Sekarang maupun besok akan turun hujan.
Partikel mo tidak digunakan setelah salam, ucapan terima kasih, dan semacamnya. Jadi, "arigatou mo", 'ohayou mo", dll adalah penggunaan partikel mo yang salah. Ada baiknya tidak menerjemahkan setiap kata secara literal tanpa paham aturan dalam suatu bahasa yang bisa jadi berbeda pola kalimatnya dengan bahasa kita sendiri.

Beberapa pola kalimat dalam bahasa Jepang menggunakan partikel mo di akhir kalimat. Tapi, itu tidak akan saya kali ini. Mungkin saya akan membahasnya lain kali.
Berikutnya
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »