Menyatakan Bila dengan To, Nara, Naraba, dan Baai wa

Selain kata kerja bentuk -ba dan -tara, kita juga bisa menggunakan kata penghubung nara(なら) dan to(と) untuk menyatakan pengandaian. Penggunaan to dan nara cukup mudah karena tidak perlu ada perubahan kata kerja sebelum menambahkan to dan nara. To dan nara bisa diletakkan sebagai penghubung kondisi dengan konsekuensinya. Polanya :
  • Kondisi + nara + konsekuensi
  • Kondisi + (da) to + konsekuensi (konstan / alami)

To digunakan untuk menghubungkan kondisi dengan konsekuensi alaminya. Bisa dikatakan bahwa to menunjukkan akibat yang seharusnya pasti terjadi. Misal :

  • Anata wa tabenai to, onaka ga suku. => あなたは食べないと、空腹です。
    Arti : Jika kamu tidak makan, maka kamu akan lapar.
  • Watashi wa nomanai to, nodo ga kawaku => 私は飲まないと、喉が渇く。Kalau (saya) tidak minum, maka (saya) haus.

Sekalipun suatu kejadian bukan konsekuensi logis yang pasti terjadi, kalau kalian menggunakan "to" maka yang kalimatnya akan tetap dianggap sebagai kalimat yang menyatakan konsekuensi yang seharusnya pasti ada atau terjadi.

Untuk kata benda dan kata sifat -na, kita harus meletakkan kopula da (だ) sebelum to.
  • Ani-san wa Isha da to, naoseru => アニさんは医者だと, 治せる。
    Arti : Jika Ani seorang dokter, dia bisa menyembuhkan.

Nara juga digunakan untuk pengandaian, bedanya ini lebih tepat digunakan untuk menunjukkan tindakan yang akan dilakukan atau keadaan yang akan terjadi jika suatu syarat terpenuhi. Syarat tersebut adalah syarat yang ditentukan oleh pembicara. Perbedaan lainnya adalah nara tidak boleh diletakkan setelah da. Nara bisa diletakkan langsung setelah kata benda dan kata sifat na. Nara juga bisa digunakan untuk menyatakan pendapat terkait suatu kondisi yang mungkin terjadi.
Contoh :

  • Aruku nara, osoku ni naru. => 歩くなら遅くになる。
    Arti : Jika berjalan, (saya akan) terlambat.
  • Kouen nara, iku yo. => 公園なら、行くよ。
    Arti : Kalau (ke) perpustakaan, (saya akan) pergi.
  • Konna ni kawaii nara, watashi no imouto ni chigai nai => こんなに可愛いなら私の妹に違いない
    Arti : Kalau cantik seperti ini, tidak salah lagi, itu adikku.

Versi yang lebih formal dari nara adalah naraba. Penempatan naraba dalam kalimat sama dengan nara.

Baai wa 

Baai artinya adalah kondisi atau situasi. Baai bisa digunakan untuk menghubungkan kondisi dengan solusi atau akibatnya. Sebagai kata penghubung, baai bisa diartikan dengan "Dalam kondisi..." atau "Jika..."

Pola Kalimatnya :

  • {Kata Kerja Informal / Biasa} Baai wa, kalimat pokok.
  • {Kata Sifat -i} Baai wa, kalimat pokok.
  • {Kata Benda} no Baai wa, kalimat pokok.
  • {Kata Sifat -na} na Baai wa, kalimat pokok.

Contoh kalimat :

  • Ame no baai wa, asoko ni ikanai de kudasai. => 雨の場合は、あそこに行かないでください。
    Arti : Jika (dalam kondisi) hujan, jangan pergi ke sana.
  • Kanojo ga suki na baai wa, itta hou ga ii desu => 彼女が好きな場合は、言ったほうがいいです
    Arti : Jika suka dia, lebih baik katakan.
Berikutnya
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »