Kalimat paling sederhana dalam Bahasa Jepang adalah kalimat yang diakhiri dengan kopula seperti desu da, deshita, datta, deshou, darou, dll. Kopula digunakan untuk menentukan bentuk waktu dalam kalimat yang tidak menggunakan kata kerja.
Kata kerja bahasa Jepang mempunyai perubahan bentuk berdasarkan bentuk waktu dan kegunaannya. Kata kerja dalam bahasa Jepang diletakkan di akhir kalimat. Kalimat dalam bahasa jepang minimal hanya terdiri dari kata kerja jika kata kerjanya adalah jata kerja intransitif. Dalam kalimat transitif, objeknya umumnya ditambahkan sebelum kata kerja. Subjek hanya digunakan jika konteks kalimat belum jelas. Selain kata kerja yang diletakkan di akhir kalimat, tidak ada susunan khusus untuk pola kalimat verbal dalam bahasa Jepang.
Dalam percakapan, pola kalimat bisa jadi lebih fleksibel dibandingkan saat kira menuliskannya. Topik atau subjek bisa diucapkan setelah kalimat selesai jika kita lupa.
Setiap kata atau unsur kalimat dalam bahasa Jepang ditentukan kegunaannya dengan menggunakan partikel setelahnya. Kalimat bisa dibolak-balik selama partikelnya tepat. Kalimat dalam bahasa Jepang bisa dibolak-balik seperti di bawah ini.
- Nina-san wa, Uchi de, Suika o, taberu. => ニナさんは、家でスイカを、食べる。=>
Arti : Nina makan semangka di rumah. - Suika o, Nina-san wa, Uchi de, taberu. => 家でスイカを、ニナさんは、たべる。
Arti : Di rumah, (kamu) makan semangka. - Uchi de, Suika o. Nina-san wa. taberu. => 家でスイカをニナさんはたべる。
Arti : Di rumah, semangka, (kamu) makan.
- Kata sebelum partikel wa adalah topik.
- Kata sebelum partikel o adalah objek.
- Kata sebelum partikel de adalah tempat dilakukannya sesuatu.