Partikel dalam Bahasa Jepang

Dalam bahasa Jepang, partikel disebut dengan Joshi (助詞). Partikel bisa digunakan untuk menentukan kegunaan suatu kata dalam kalimat. Selain itu, ada juga partikel yang digunakan untuk menunjukkan suasana emosi atau penegasan. Ada cukup banyak partikel dalam bahasa Jepang. Beberapa di antaranya yaitu :

  1. ga (が)=> partikel penanda subjek atau informasi baru
  2. ni (に)= di / pada / ke
  3. de (で)= di (tempat melakukan suatu tindakan) / dengan menggunakan.
  4. e (へ)=> ke
  5. kara (から)=> dari
  6. o(を)=> partikel penanda objek
  7. to (と) => dan / bersama dengan
  8. made (まで) => sampai
  9. Yori(より) : dari / daripada
  10. Wa (は) : Partikel penanda topik
  11. Mo (も) : Pun / Juga
  12. No (の) : Penanda kepunyaan

Partikel-partikel dari nomor 1 s.d. 9 disebut juga kakujoshi(格助詞). Kakujoshi digunakan untuk menunjukkan status suatu kata seperti objek, subjek atau keterangan tempat/waktu.

Partikel-partikel dalam bahasa Jepang ditulis dengan menggunakan hiragana. Partikel-partikel yang menunjukkan unsur kalimat dalam bahasa Jepang bisa disebut sebagai post-position atau "kata (di posisi) belakang". Partikel dalam bahasa Jepang secara umum diletakkan setelah "kata atau kalimat yang dijelaskan kegunaannya". Contoh penggunaannya

Contoh :

  1. Indonesia kara =>インドネシアから
    Arti : dari Lampung.
  2. Nihon made => 日本まで
    Arti : sampai Jakarta.
  3. Lampung ni => ランプンに
    Arti : ke / di Lampung
  4. Igirisu e => イギリスへ
    Arti : ke Inggris.
  5. Geri no =>ゲリの
    Arti : punya Geri
  6. Geri to => ゲリと
    Arti : bersama / dengan Geri
  7. Jitensha de => 自転車で
    Arti : dengan menggunakan sepeda.

Partikal yang Bacaannya Berbeda dengan Hurufnya

Partikel wa(は), e(へ) dan o(を) dibaca berbeda dengan bunyi asli hurufnya. Jika digunakan selain sebagai sebagai partikel, huruf-huruf yang digunakan untuk menulis partikel tersebut tetap dibaca sesuai bacaan aslinya.

Bahasa Jepang tidak punya pola kalimat khusus seperti bahasa Indonesia yang menggunakan SPOK. Penentu statusnya setiap kata adalah partikel setelah kata tersebut. Intinya, susunan kata dalam kalimat berbahasa Jepang bisa dibolak-balik.

  1. 私は家でご飯を食べた。 => watashitachi wa uchi de gohan o tabeta. 
  2. 家で私はご飯を食べた。 => uchi de, watashitachi wa gohan o tabeta
  3. 私はご飯を家で食べた。 => watashitachi wa gohan o uchi de tabeta. 

Arti dari semua kalimat di atas : Kami makan nasi di taman

Kakujoshi (格助詞) VS Toritate Joshi (取り立て女子) 

Partikel-partikel penunjuk status suatu kata yang sudah saya sebutkan disebut dengan kakujoshi. Selain kakujoshi, ada partikel-partikel lain yang disebut dengan toritate joshi. Toritate joshi digunakan untuk menunjukkan mood atau kesamaan jenis. Toritate joshi bisa diletakkan di posisi yang sama dengan kakujoshi atau posisi lainnya. Berikut ini adalah beberapa joshi yang termasuk toritate joshi.

  1. Bakari (ばかり)
  2. Dake (だけ)
  3. Shika (しか)
  4. Hodo(ほど)
  5. Sae (さえ)
  6. Sura (すら)
  7. Nomi (のみ)
  8. Koso (こそ)
  9. Nanka (なんか)
  10. Nante (なんて)
  11. Kurai (くらい)
  12. Wa (は)
  13. Mo (も)

Saat menggunakan toritate joshi di posisi ga atau o, ga atau o harus dihilangkan dan diganti dengan toritate joshi. Toritate joshi bisa diletakkan setelah joshi / partikel lain seperti de, to, dll.

Partikel Lainnya

Ada partikel yang diletakkan di akhir kalimat seperti ka, yo, ne, zo, ze, na, wa, sa, dll. Ada juga yang diletakkan di antara dua kata seperti ya, to, no, dll. Ada juga yang letaknya di antara dua kalimat, seperti de, ga, dll.

Singkatnya, jenis-jenis joshi / partikel dalam bahasa Jepang yaitu :

  1. Kaku joshi (格助詞) : Joshi untuk penunjuk status suatu kata.
  2. Toritate joshi (取り立て助詞) : Joshi penunjuk mood / kesamaan jenis.
  3. Shuu joshi (終助詞) : Joshi di akhir kalimat.
  4. Setsuzuko joshi (接続助詞) : Joshi untuk penghubung beberapa kata atau klausa.
  5. Teidai joshi (提題助詞) : Joshi penanda subjek.
Berikutnya
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »